1 Muharram 1431 H, menandakan pergantian tahun bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia .
Setiap hari-hari besar keagamaan seperti 1 Muharram , Maulid Nabi , isro’ Mi’roj , Nuzul Qur’an , Idhul Adha , Idul Fitri, selalu dirayakan dengan tradisi nganggung.
Waktu pelaksanaan nganggung biasanya bervariasi , tidak mutlak harus sama antara satu desa dengan desa yang lain , tergantung kesepakatan bersama antara penduduk desa masing-masing. Ada desa yang menyelenggarakan nganggung selepas maghrib , ada yang menyelenggarakannya jam 07.00 .Ada pula yang menyelenggarakan kegiatan ini jam 10.00 pagi , setelah paginya masyarakat bergotong royong membersihkan mesjid .Dan ada pula desa yang melakukan kegiatan nganggung ini pada jam 16.00 , setelah sholat ashar .
Tempat pelaksanaan nya pun berbeda-beda sesuai dengan sarana yang tersedia . Ada yang menyelenggarakan tradisi ini di mesjid , di langgar , di mushola , dan ada pula yang menyelenggarakannya di rumah adat atau di balai adat .Biasanya acara dimulai dengan siraman rohani berupa pengajian dan ceramah keagamaan . Beberapa pengumuman penting pun dapat disampaikan di sini . Kemudian acara dilanjutkan dengan do’a bersama . Setelah itu acara ditutup dengan makan bersama sambil saling bersilaturrahim dengan Selain untuk menyambut dan merayakan hari-hari besar keagamaan , nganggung juga dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan , seperti gubernur , bupati atau tamu kehormatan lainnya. Untuk menghormati tamu yang datang . biasanya masyarakat menyambut dan menjamu tamu secara bergotong royong yaitu dengan tradisi nganggung .Nganggung juga sering dilakukan sebagai ungkapan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu warga . Pada 7 hari setelah masa berkabung biasanya masyarakat juga melaksanakan ritual tahlilan yang diikuti dengan tradisi nganggung .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar